Assalamu'alaikum..

Assalamu'alaikum..

ENDOSCOPY


Alat yang berguna dalam melayani prosedur diagnostik dan terapetik untuk saluran cerna atas dan bawah dan juga ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio-Pancreatography). Sedangkan prosedur lain di bidang penyakit hati seperti tindakan biopsi hati, aspirasi jarum halus (untuk biopsi tumor di hati dan abses hati), dan PTBD (Percutaneous Transhepatic Biliary Drainage).

Salah satu unggulan dalam bidang Endoscopy adalah ERCP. ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio-Pancreatography) adalah suatu tindakan endoskopi yang diindikasikan untuk kasus-kasus penyakit saluran empedu ataupun pankreas (Batu saluran empedu, striktur saluran empedu baik yang jinak maupun ganas/tumor Klatskin, sumbatan saluran empedu akibat tumor di muara saluran empedu/CholangioCA ataupun tumor di pankreas, batu di pankreas, dll) yang dilakukan oleh seorang dokter spesialis khususnya di bidang hepato-bilier yang sudah mendapatkan pelatihan khusus.
Tindakan ini dilakukan dengan sedasi yang dilakukan oleh dokter anestesi dan dilakukan di ruang khusus dengan fluoroskopi. Tehnik yang dilakukan memasukkan duodenoscope sampai ke depan muara papil kemudian dilakukan kanulasi dengan kateter (memasukkan kateter ke dalam saluran empedu melalui papil) dan diinjeksikan kontras sehingga terdapat gambaran yang jelas mengenai penyakit yang ada. Setelah itu, untuk pengambilan batu biasanya dilakukan sfingterotomi (pembukaan muara saluran/papil)  dengan syarat faktor pembekuan darah baik, diikuti pengambilan batu dengan basket atau balon. Bila batu yang terdapat di saluran merupakan batu yang keras dan muara saluran agak sempit bisa dilakukan pemecahan batu dengan alat pemecah batu (BML). Sedangkan untuk striktur atau penekanan pada saluran empedu akibat tumor bisa dilakukan pemasangan stent baik yang plastik maupun yang kawat sehingga aliran empedu akan menjadi lancar kembali. Semua tindakan ini cukup dilakukan per endoskopik saja.

          
Fluroscopy                                      Alat Endoscopy

          
Komplikasi yang bisa terjadi seperti perdarahan setelah tindakan sfingterotomi bisa ditangani segera dengan injeksi adrenalin maupun penekanan daerah yang menjadi sumber perdarahan dengan balon. Sedangkan komplikasi lain seperti pankreatitis akibat rangsangan kanulasi pada papil bisa di tata laksana seperti pasien pankreatitis pada umumnya walaupun tidak selalu terjadi.
Pada pasien-pasien usia lanjut tindakan ini sangat bermanfaat bila dibandingkan tindakan operasi yang memiliki kemungkinan komplikasi cukup besar. Saat ini dengan adanya kemajuan di bidang radiologi diagnostik, adanya pemeriksaan MRCP (pemeriksaan non-invasif) sudah bisa menggantikan ERCP diagnostik sehingga saat ini tindakan ERCP hanya dilakukan untuk terapi saja.